Para tentara memanfaatkan layanan situs sosial seperti Flickr, Delicious dan Vimeo untuk membagi kisah mereka selama di barak tentara, melakukan latihan perang dan lain sebagainya.
Bahkan dalam situs Flickr mereka mengunggah lebih dari 4.100 foto yang menceritakan kegiatan mereka.
Namun situs-situs tersebut memiliki link ke Army.mil homepage yang menyimpan banyak rahasia misi militer di dalamnya. Pengunjung internet pun rupanya lebih tertarik mengakses homepage ini.
Alhasil beberapa informasi dan isu-isu seputar militer yang seharusnya tidak dipublikasikan menjadi bocor karena mudah diakses oleh orang awam sekalipun.
Serta merta Army?s 93rd Signal Brigade segera memerintahkan kepada semua Directors of Information Management domestik atau DOIM untuk mengoreksi isu tersebut. Dan mengumumkan bahwa dokumen-dokumen tersebut tidak untuk dipublikasikan hingga sekarang. Demikian keterangan yang dikutip dari Wired.com, Kamis (11/6/2009).
Pejabat kemiliteran khawatir jika hal ini dibiarkan akan mengancam kemananan informasi internal militer. Maka mereka mengeluarkan kebijakan untuk membatasi akses internet terutama bagi situs jejaring sosial.