Meski film horor berbau seks banyak dikecam orang, Ardina Rasti tetap membela film-film horor yang kini marak. Rasti lalu membandingkan film Indonesia dengan film Hollywood.
“Kenapa kalau film Hollywood yang ada horornya menggebu-gebu banget ditonton. Tapi film kita sendiri yang ada horornya, langsung dicap film yang tidak bermutu?” tanya Rasti belum lama ini.
Rasti berharap masyarakat objektif menilai sebuah karya film. Karena, katanya, setiap karya seni itu harus dihargai. “Aku sangat ingin ubah imej itu, buat aku semua karya itu sama,” imbuh Rasti yang terlibat dalam film horor berbau seks berjudul Kain Kafan Perawan.
Diakui bekas kekasih Lucky Wija, film horor memang tidak punya pesan moral yang disampaikan kepada penonton. “Namanya juga film horor, pasti ingin lebih memacu rasa adrenalin. Kalau untuk memberi pesan moral kayaknya lebih cocok untuk film drama. Buat aku film horor lebih kepada ketegangan aja,” tuturnya.
Meski film Kain Kafan Perawan berbau seks, namun Rasty merasa tidak tampil vulgar. “Kalau ada yang pakai bikini, pasti bukan saya. Saya nggak setuju seperti itu,” pungkasnya.
“Kenapa kalau film Hollywood yang ada horornya menggebu-gebu banget ditonton. Tapi film kita sendiri yang ada horornya, langsung dicap film yang tidak bermutu?” tanya Rasti belum lama ini.
Rasti berharap masyarakat objektif menilai sebuah karya film. Karena, katanya, setiap karya seni itu harus dihargai. “Aku sangat ingin ubah imej itu, buat aku semua karya itu sama,” imbuh Rasti yang terlibat dalam film horor berbau seks berjudul Kain Kafan Perawan.
Diakui bekas kekasih Lucky Wija, film horor memang tidak punya pesan moral yang disampaikan kepada penonton. “Namanya juga film horor, pasti ingin lebih memacu rasa adrenalin. Kalau untuk memberi pesan moral kayaknya lebih cocok untuk film drama. Buat aku film horor lebih kepada ketegangan aja,” tuturnya.
Meski film Kain Kafan Perawan berbau seks, namun Rasty merasa tidak tampil vulgar. “Kalau ada yang pakai bikini, pasti bukan saya. Saya nggak setuju seperti itu,” pungkasnya.