Pemain: Kate Winslet, Ralph Fiennes, David Kross, Alexandra Maria Lara, Lena Olin
Oleh: Fatchur Rochim
Pertemuan antara Michael Berg (David Kross) dan Hanna (Kate Winslet) memang tak pernah direncanakan. Mereka berdua bertemu saat Hanna menolong Michael yang jatuh sakit saat pulang dari sekolah. Setelah cukup sehat Michael kembali pulang namun ia kemudian datang lagi untuk mengucapkan terima kasih.
Berawal dari pertemuan ini Michael dan Hanna mulai menjalin hubungan yang lebih jauh meski usia Hanna sebenarnya jauh lebih tua dari Michael. Saat itu Hanna sudah berusia tiga puluhan sementara Michael baru berusia lima belas tahun. Michael sering membacakan cerita buat Hanna dan di sini pula ia pertama kali mengenal seks. Namun hubungan ini tak berjalan lama karena tiba-tiba saja Hanna menghilang tanpa memberitahu Michael.
Delapan tahun berlalu dan Michael kemudian menikah sementara ia mengambil kuliah hukum. Suatu ketika, Michael yang mendalami kasus peradilan para penjahat perang (Nazi) bertemu Hanna lagi. Yang agak mengejutkan adalah bahwa Hanna kali ini sedang diadili atas pembantaian tiga ratus orang dalam kamp konsentrasi di mana ia bekerja.
Meski terancam hukuman yang berat namun Hanna menolak membela diri dan Michael akhirnya sadar bahwa wanita yang pertama kali mengenalkannya pada cinta ini menyembunyikan satu rahasia besar yang tak mungkin diungkapkannya. Meskipun rahasia itu bisa saja membebaskannya dari ancaman hukuman.
Film hasil arahan sutradara Stephen Daldry ini adalah sebuah adaptasi dari novel karya Bernhard Schlink dengan judul yang sama. Beberapa kota di Jerman diambil sebagai lokasi pengambilan gambar untuk membuat suasana pasca perang di Jerman terlihat lebih realistis.
Belakangan ini banyak film yang berkisah seputar Nazi. Sebut saja INGLOURIOUS BASTERDS dan VALKYRIE yang juga mencoba mengungkap sejarah kelam ini. Ada satu hal yang membedakan THE READER ini dari film-film Nazi yang lain, film ini mencoba mengungkap sisi 'manusiawi' dari kisah dalam sejarah yang mungkin sama sekali tak manusiawi ini.
Memang ide cerita yang diusung film ini cukup kontroversial. Sulit rasanya membayangkan untuk bersimpati pada seorang pelaku pembantaian seperti yang ditawarkan oleh film ini. Namun terlepas dari itu, film ini digarap dengan sangat baik dan menjadikan film drama yang penuh dengan flash back dan bertempo lamban ini jadi cukup memanjakan mata.
Tiga pemeran kunci dalam film ini (Kate Winslet, Ralph Fiennes dan David Kross) pun bermain dengan sangat bagus dan meyakinkan meski mungkin sulit juga membayangkan kondisi emosional yang dirasakan orang pasca pembantaian Nazi ini. Satu lagi yang mungkin layak dijadikan renungan adalah kenyataan bahwa dalam hidup orang sering kali tak berani mengatakan 'tidak' pada sebuah masyarakat yang mayoritas mengatakan 'ya'. Atau mungkin itu juga yang ingin disampaikan film ini dan bukannya sekedar film tentang Nazi semata. (kpl/roc)