"Kalau Bukan Idola, Tak Mungkin Video 'Ariel' Ditiru Anak-Anak"

JAKARTA- Video mirip Nazriel Irham alias Ariel ditiru anak-anak disebabkan, pelakunya sangat mirip dengan idola mereka. Berbeda dengan hebohnya video Maria Eva.



“Semua itu terjadi karena idola mereka. Berbeda ketika kasus Maria Eva yang mungkin hampir seperti ini, akan tetapi kenakalan anak-anak tidak meningkat drastis, sebab Maria Eva bukan idola mereka,” kata Ketua I KPAI Bidang Pornografi Masnah Sari kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/6/2010).



Masnah mengakui memang sejak dulu pemerkosaan sudah sering terjadi, seperti pernyataan Ahmad Dhani. “Tapi yang jadi bahaya, adalah ini bicara artis atau idola mereka. Sebab, sebuah idola itu ditiru dan itu yang bahaya,” jelasnya.



Masnah mengungkapkan, sejak beredar video porno mirip tiga selebriti tersebut, kejahatan seksual anak-anak meningkat. Dalam sepekan peningkatan terjadi hingga 20 persen. “Dan itu terdapat 33 kasus,” ujarnya.



Padahal, kata Masnah, Indonesia sudah memiliki undang-undang yang sangat kuat seperti Undang-undang pornografi, untuk melindungi anak-anak dari hal yang tidak baik. “Beredarnya video mirip artis tersebut merupakan batu ujian. Kita berharap semoga pemerintah bisa bertindak lebih tegas lagi,” jelasnya.



Dia juga berpesan kepada keluarga Indonesia untuk lebih waspada, karena menurutnya perkembangan video mirip artis itu bak harimau yang lapar. “Anak-anak tidak selalu ada di rumah. Tapi selalu beraktivitas, apalagi sekarang musim liburan anak. Bagi saya ini hal yang menyedihkan, seharusnya bisa diisi dengan hal yang sehat,” pungkasnya.