Ibunda Aurelie: Dia Bukan Aurelie Yang Dulu Lagi



KWARTETWO.COM:

Perubahan sikap yang ditunjukkan oleh Aurelie Moeremans tak urung membuat sang ibu, Ny. Sri Sunarti, merasa kehilangan sosok putri tercinta. Menurut Ny. Sri, tindakan 'manipulasi' yang dilakukan seseorang terhadap putrinya, yang baginya masih terbilang sangat 'hijau', telah mengacaukan segalanya.

"Sangat kehilangan, walaupun secara fisik dia ada, tapi dia bukan Aurelie yang dulu lagi. Orang itu harusnya gak boleh manipulasi Aurelie karena masih kecil, kalau dia (Robby, pria yang tengah dekat dengan Aurelie) sudah dewasa. Saat itu anak saya 15 tahun dan dia 28 tahun, ada kan dalam UU Komnas juga," ujar Ny. Sri, saat dihubungi melalui telepon, Rabu (25/8).

Namun demikian, Ny. Sri membantah keras jika ketidaksetujuannya pada hubungan Aurelie dan Robby menyebabkan ia memingit sang putri.

"Nggak, itu alasan dia aja, dia selalu alasan aku gak boleh keluar. Saya gak pernah larang dia keluar, justru saya ingin dia seperti anak-anak lainnya, jalan-jalan sama temannya. Dia nggak, dia sekarang menutup diri atas perintah orang itu. Misalnya, mah aku ingin jalan-jalan ke mana, saya bilang, ya sudah saya drop nanti. Langsung gak jadi, ah aku gak mau. Saya gak pernah larang-larang, saya ingin dia sosialisasi sama anak-anak seumur dia, tapi dia selalu bilangnya saya yang larang," papar Ny. Sri.

"Gak apa-apa deh Mas orang menilai saya bagaimana, penting saya gak larang. Wajar kan kalau dia baru di Jakarta, saya antar pergi ke mana saja. Dia anak cewek Mas, masih kecil lagi (sedikit terisak). Dalam arti dia 17 tahun tanggal 18 kemarin, menurut saya dia masih kecil kan. Walau saya gak antar, tapi om-nya yang ngantar dia, tetep gak mau. Saya ingin bilang saya gak mau urusin semua ini lagi deh, sudah batin, lelah saya," sambungnya.

Lebih jauh, sempat muncul dugaan bahwa keberatan yang dirasakan oleh Ny. Sri untuk lebih 'membebaskan' Aurelie karena sang putri menjadi tulang punggung keluarga. Sehingga muncul kekhawatiran dalam dirinya bahwa nanti Aurelie jauh dari dirinya, maka akan hilang pula sumber penghasilan keluarga.

"Itu salah besar Mas kalau Mas bilang Aurelie tulang punggung keluarga, saya gak terima. Saya pisah dengan suami, dia tinggal di Belgia, selama 18 tahun saya besarkan ini anak dengan normal. Dia ingin berkarir di Indonesia saya bantu, jadi jangan sampai di bilang dia tulang punggung keluarga," tegasnya.