Ariel-Luna-Cut Tari Diharamkan Injak Surabaya

Surabaya - Puluhan massa pelajar yang tergabung dalam Komunitas Elemen Muda Islam Surabaya (Kelmis) mengharamkan Ariel, Luna Maya dan Cut Tari menginjakkan kakinya di Kota Surabaya.

Seruan haram tersebut diluapkan mereka dalam aksi teatrikal sekaligus membakar foto ketiga artis itu depan gedung negara Grahadi Surabaya, Rabu (16/6). "Jangan sampai mereka datang ke Surabaya, kami sudah mengharamkan mereka bertiga. Mereka telah melakukan seks bebas dan mengakibatkan dekadensi moral di tengah masyarakat," kata Koorlap Aksi Kelmis Feri Yudi kepada wartawan di sela-sela unjuk rasa.

Pembakaran foto Ariel-Luna-Cut Tari itu dilakukan di tengah-tengah aksi teatrikal yang menggambarkan razia telepon genggam berisikan gambar adegan mesum ketiga artis dalam unjuk rasanya. Kelmis sangat kecewa dengan beredarnya video mesum secara luas di masyarakat.

Untuk itu, pihaknya tidak bisa memaafkan ketiga publik figur karena telah menyebabkan merosotnya moral dan meracuni pikiran generasi muda. "Banyak anak muda saat ini yang menjadi korban ulah mereka. Perbuatan pribadi yang seharusnya ditutup-tutupi malah menjadi menu tontonan sehari-hari masyarakat," tegasnya.

Para pengunjuk rasa mendesak kepada Walikota Surabaya Bambang DH dapat meniru jejak Walikota Bandung Dada Rosada yang melarang ketiga artis itu tampil di depan masyarakat. "Walikota dan Kapolwiltabes Surabaya jangan sampai mengeluarkan izin untuk mereka tampil di sini. Aparat hukum harus menindak tegas ketiga pelaku dalam video mesum itu," tandasnya.

Massa Kelmis terdiri atas beberapa organisasi di Kota Surabaya, yakni PD Muhammadiyah, MUI, Muhammadiyah Student and Carier Centra, Front Pembela Islam, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Forum Panti Asuhan Muhammadiyah-Aisyiyah, Bamusi, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Jam'iyyah Attaqwa, Jam'iyyah Al Islam, Jam'iyah Khusnul Khotimah, Nasyi'atul Aisyiyah, Pengajian Wanita Khoirun Nisaa', Forum Peduli Surabaya Cerdas, dan Pondok Kopi Surabaya.