"Ariel-Cut Tari Harus Tetap Dekati Anak Mereka"

PAKAR telematika Roy Suryo telah memastikan bahwa video mesum 'Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari' asli. Jika benar ketiganya melakukan hal tersebut, bagaimana kondisi para buah hati mereka? Seperti Alleia, buah cinta Ariel bersama mantan istri Sarah Amalia, atau putri Cut Tari, Sidney, saat melihat aksi asusila orangtua mereka?



Menurut psikolog sekaligus direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, Sani B Hermawan, anak secara psikologis turut merasakan konflik yang tengah dialami orangtuanya.



"Secara psikologis, mereka (anak Ariel atau Cut Tari) akan mengalami suatu konflik karena terjadi pada orang yang mereka sayangi," ungkap Sani saat berbincang dengan okezone melalui telepon selulernya, Selasa (15/6/2010).



Meski terkoneksi secara batin dengan orangtua, bukan berarti semua usia bisa mengalaminya. Menurut Sani, jika anak sudah sekolah di preschool, pasti akan merasakan kondisi yang dialami orangtuanya. Tapi jika anak di bawah usia 3 tahun, maka belum tahu apa-apa.



"Ini karena secara psikologi anak dekat dengan orangtuanya," papar psikolog bertutup kepala ini.



Kendati ketiga seleb tersebut belum disahkan sebagai pemeran pelaku video mesum, namun Sani mengimbau bagi para anggota keluarga lainnya untuk tetap merangkul buah hati mereka.



"Kalau ayahnya sudah jadi tersangka UU Pornografi atau Pornoaksi atau dicap penjahat oleh suatu negara, jangan lantas dijauhi, justru harusnya tetap dekat. Tapi, ini pun tergantung pada kedekatan mereka," imbuhnya.



Anggota keluarga memiliki andil cukup besar untuk anak yang menjadi korban pelaku tindakan asusila itu, bukan tak beralasan. Menurut Sani, anggota keluarga sebagai jembatan yang menjembatani antara orangtua dan anak.



"Ini bisa diredam dengan dialog antaranggota keluarga. Di sini family members bertugas untuk memberikan penjelasan kepada anak agar mengerti," pungkasnya.(nsa)