Diburu ke berbagai kota, ternyata si penyebar video seks Ariel adalah orang dalam.







Ariel Lambaikan Tangan



Ariel Berkali-kali Tegur RJ Tak Sentuh Laptop
Senin, 12 Juli 2010 sebuah rumah di Bandung, Jawa Barat digerebek belasan polisi dari Mabes Polri dan Polda Jawa Barat. Mereka adalah satuan tugas yang sedang melacak peredaran video seks yang diduga melibatkan Ariel “Peterpan,” Luna Maya, dan Cut Tari. Dan target mereka tak meleset. Dari rumah ini, polisi mendapatkan sejumlah bukti penting dan menciduk sesosok istimewa.

Pria itu belakangan diketahui bernama depan dengan inisial Rz. Nama panjangnya RJ. Polisi menyimpulkan dia lah orang pertama yang menyebarkan video yang telah menggemparkan negeri ini—bahkan juga dunia internasional—selama hampir enam minggu terakhir.

Penggerebekan dipimpin seorang perwira menengah berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi. Perwira yang berasal dari Mabes Polri ini juga yang menggerebak rumah Ariel di Jalan Tanjungsari Nomor 58, Antapani, Bandung, Minggu malam 20 Juni lalu. Ketika itu aparat mencari laptop milik Ariel dan pulang dengan tangan kosong.

Penangkapan RJ diumumkan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Edward Aritonang saat menggelar jumpa pers Jumat kemarin, 16 Juli 2010, di Mabes Polri. Edward mengumumkan telah menangkap RJ. "Video itu diambil RJ dari laptop Ariel, dan selanjutnya seperti semua yang terjadi saat ini," Edward menerangkan.

Menangkap RJ ternyata bukan perkara gampang. Polisi harus jungkir-balik melacaknya selama satu bulan. Untuk itu, polisi mengundang berbagai saksi ahli, mulai dari psikolog, ahli komparasi video, hingga pakar forensik digital.

Salah satu ahli yang terlibat secara intensif adalah Ruby Z. Alamsyah, pakar forensik kejahatan teknologi informasi yang namanya berkibar saat merebak kasus penggandaan ATM bank beberapa waktu lalu. Direktur I Keamanan dan Transnasional Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Saud Usman Nasution memanfaatkan keahlian Ruby yang berpengalaman sebagai investigator swasta dan juga merupakan anggota Asosiasi Investigasi Kejahatan Teknologi Tinggi Internasional (HTCIA).

Berbekal keahliannya, Ruby membantu polisi menelusuri jejak penyebaran video ini. Oleh polisi, Ruby ditugasi menganalisis data-data di lapangan, terutama dari Internet.

“Sejak ditunjuk jadi saksi ahli resmi saat awal kasus merebak, saya langsung melakukan penelusuran,” ujar Ruby dalam wawancara khusus dengan VIVAnews.com.

Berbekal berbagai alat khusus untuk melakukan electronic discovery, Ruby yang menyandang gelar master teknologi informasi dari UI ini, dengan tekun melacak mata rantai penyebaran video mesum di laboratorium di kantornya. Di sini, dia menganalisis barang bukti digital yang relevan. Satu per satu pengunggah ditelusurinya dengan sasaran utama menemukan siapa si pengunggah pertama dan mereka yang mengunggah video tak senonoh ini ke situs-situs yang berdampak massal.

“Di sana terungkap pelaku menggunakan situs apa dan ID orang yang mengunggah, baik penyebar pertama maupun penyebar berikutnya,” kata Ruby.

Ia menyimpulkan, penyebaran pertama kali dilakukan hari Kamis, 3 Juni 2010, melalui situs kecil. Dia tak menyebutkan di mana lokasi pertama tempat beredarnya video-video itu.

Sumber lain mengungkapkan penyebaran awal terjadi di kawasan Bandung dan Kendari, kemudian berkembang ke Jakarta dan wilayah lain.

Pada keesokan harinya, Jumat, video itu langsung tersebar luas setelah kabar soal ini beredar dari mulut ke mulut di sejumlah situs jejaring sosial besar, khususnya di Facebook dan Kaskus--video Ariel-Cut Tari bahkan juga tersebar di Youtube.

Dan bagaikan kilat, video ini dengan cepat menjalar. Melibatkan artis-artis superbeken, orang penasaran dan ramai-ramai mengunduhnya. Situs-situs tempat berbagi video mendadak kebanjiran pengunjung.

Yang cukup menyulitkan tim pelacak adalah lokasi pelaku meng-upload video. Mereka mengunggah dari tempat umum yang biasa digunakan banyak orang, seperti free wifi hotspots atau melalui warung internet.

Berbekal analisis Ruby dari berbagai temuannya di Internet itu, penyidik meminta keterangan dari sejumlah pihak, memanggil saksi, sekaligus menyita barang bukti. Tim penyidik juga mendatangi para pengelola situs sosial besar, seperti Kaskus, untuk menelusuri lebih jauh.

Andrew Darwis, pendiri sekaligus Chief Technology Officer Kaskus membenarkan pernah didatangi unit cyber crime Mabes Polri. Aparat datang di minggu pertama saat video itu mulai tersebar, untuk meminta informasi.

"Video itu keluar Jumat pagi, polisi datang ke Kaskus Senin, 7 Juni," Andrew menuturkan.

Polisi semula salah sangka. Mereka mengira video-video itu diunggah pengelola Kaskus. Andrew menjelaskan itu tak mungkin dilakukan karena Kaskus tidak menyediakan storage untuk file yang diunggah. Pengelola Kaskus juga tidak pernah mencantumkan link atau URL video porno tersebut. Polisi pun maklum, dan meminta bantuan Kaskus untuk ikut melacak si penyebar.

Untuk membantu penyelidikan polisi, Andrew menjelaskan, Kaskus menyerahkan data anggotanya yang diduga polisi pertama kali melakukan posting berkait video seks itu.

"Perlu diingat, yang pertama kali posting belum tentu yang meng-upload video itu,” kata Andrew.

Andrew memastikan, tidak satu pun pengelola Kaskus yang diperiksa atau pernah dipanggil Mabes Polri. Sebagai situs-sosial lokal terbesar, Kaskus kerap dimintai bantuan informasi oleh penegak hukum. "Jadi bukan kali ini saja," kata Andrew.

Menurut seorang sumber VIVAnews.com, sebenarnya ada situs forum lain yang selama ini menjadi target utama penyelidikan polisi. Itu adalah www.krucil.com. Di Krucil inilah--yang semula beralamat di www.bb17.info--URL video seks Ariel di-post untuk pertama kalinya. Sumber itu mengaku tidak tahu siapa pemilik krucil.com, tapi yang jelas servernya berada di luar negeri.

Benarkah krucil.com jadi target penyelidikan?

Tak membantah, Ruby hanya tergelak, “Hahaha... Itu sudah bagian dari materi penyelidikan. Silakan tanya polisi, saya cuma bisa menjawab bagian yang umum saja.”

Yang jelas, berkat kerja bareng tim penyidik bersama saksi ahli, sejumlah nama tersangka mulai bermunculan. Sebelum mengumumkan RJ, polisi telah menyebutkan dua tersangka penyebar lain berinisial K dan A.

Menurut polisi, A adalah seorang lelaki bertempat tinggal di Jakarta. Dia bukan dari kalangan selebritis, juga bukan ahli teknologi informasi. Sedangkan K adalah juga seorang pria yang selama ini menggeluti dunia maya dan merupakan pengelola sebuah situs Web.

Ruby memastikan K bukanlah nama website, sebagaimana yang diisukan, melainkan memang nama seseorang.

Lantas, siapa RJ?

Edward Aritonang menjelaskan RJ adalah “seorang teknisi yang selama ini melakukan editing dalam pembuatan rekaman lagu-lagu dari kelompok pemusik tertentu di mana Ariel menjadi anggotanya.”

Penjelasan lebih gamblang diungkapkan produser Peterpan, Hary Cahyo Purnomo alias Capung. Kepada VIVAnews.com ia mengungkapkan bahwa RJ itu tak lain adalah asistennya sendiri. "Namanya Reza Rizaldy, asisten saya sejak 2005," kata Capung.

Oleh teman-temannya, Reza Rizaldy biasa dipanggil dengan nama Redjoy. Sehari-hari ia bekerja sebagai editor musik di studio milik Capung di Bandung, Bougenville.
Menurut Capung, Redjoy yang dikenalnya adalah seorang yang baik dan tak punya masalah dengan siapa pun. Selain itu, ia juga merupakan editor favorit Ariel tiap kali menggarap lagu-lagu Peterpan. Reza mulai bekerja bersama Ariel semenjak Peterpan meluncurkan album "Hari Yang Cerah." Di Bougenville sendiri, Capung menganggap Redjoy sebagai editor terbaiknya. Ia juga sering menggarap lagu-lagu The Massive.
Kedekatan Redjoy alias RJ dengan Ariel ini juga diungkapkan Edward Aritonang. Kepada polisi Ariel mengaku pernah memergoki RJ tengah membuka-bukanya laptop pribadinya. Ariel juga menyatakan pernah menegur RJ agar tidak lagi menyentuh laptop miliknya itu.

Sosok RJ diungkap lebih jauh oleh Prasetyo, sahabat Ariel yang juga vokalis band Empati. Menurut dia, Redjoy dan Ariel sudah saling kenal sejak 2005. Di kalangan musisi, Redjoy dikenal sebagai seorang editor musik yang ramah dan berkepribadian menyenangkan. "Pertemanan RJ dan Ariel sangat dekat," kata Tyo, begitu Prasetyo disapa, di Bandung.

Bagaimana dengan si A?
"Untuk si A saya tidak mengenalnya," kata Capung.

Yang mengaku kenal A adalah Prasetyo. Hanya, ia enggan menjelaskan lebih jauh hubungan antara ketiga orang itu--A, RJ dan Ariel. Yang jelas, menurut dia, ketiga orang tersebut saling berkait. “Ketiganya adalah sahabat saya. Pelaku sudah minta maaf. Tolong dimaafkan,” kata Tyo.

Menurut seorang kalangan dekat Ariel, Redjoy sebenarnya sudah lama menyimpan video adegan seks Ariel-Luna Maya-Cut Tari itu. Paham "nilai luar biasa" dari rekaman itu, Reza menyimpannya ekstra hati-hati. Video tersebut dia simpan di komputer kamarnya. Yang boleh menonton pun hanya orang-orang tertentu saja. Itupun akan dia geledah dulu untuk memastikan orang tersebut tidak membawa flash disk atau sejenisnya untuk membuat copy.

Apes dimulai saat si A datang menginap. Dia tak lain adalah keponakan Redjoy. Diam-diam, A meng-copy video-video panas itu. A juga lah orang yang pertama kali mengunggah video Ariel ke jagat maya.
Menurut sumber VIVAnews.com yang lain dari kalangan penegak hukum, polisi sebenarnya telah menangkap dan menginterogasi A sejak minggu lalu. Belakangan, ia dilepaskan karena merupakan anak seorang petinggi lembaga penegak hukum. Dari pengakuan si A lah, Redjoy diciduk polisi.
***
Dalam menyidik kasus ini, Mabes Polri mengerahkan dua tim besar. Pertama, tim yang khusus melacak jejak para pengunggah. Tim kedua menangani tersangka pelaku video, yakni Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari. Hasil penyidikan kedua tim telah menelurkan 12 tersangka. Mereka adalah Ariel, Luna dan Cut Tari sebagai tersangka pelaku, sementara sembilan lainnya diyakini penyidik merupakan pengunggah dan penyebar video.

Mabes Polri terus bersiap menjerat mereka dengan pasal berlapis dan segera melimpahkan berkasnya ke kejaksaan.

Para pengunggah dibidik melalui UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Ancaman hukumannya sungguh tak ringan: 6-12 tahun penjara di atas tuduhan menyebarluaskan, membuat, dan memproduksi informasi dan dokumen yang melanggar kesusilaan.

Sementara itu, Luna Maya dan Cut Tari akan dijerat dengan dua undang-undang: Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan UU Pornografi. Sedangkan untuk Ariel, yang diyakini penyidik merupakan perekam video syur itu, masih ditambah dengan UU Informasi dan Transaksi Elektronik.

Sejauh ini, baru Cut Tari yang secara terbuka mengakui keterlibatannya. Ariel dan sang kekasih, Luna Maya, masih terus menyangkal. Penangkapan RJ niscaya membuat dua sejoli itu kesulitan untuk terus-menerus berkelit.

Tampaknya, sang vokalis harus segera mengganti judul lagunya yang terkenal itu, “Menghapus Jejakmu,” menjadi “Melacak Jejakmu.” (Sumber: VivaNews.com)