Dua Bocah dari Benowo Cabuli Siswi SD setelah menonton Video Artis Ariel dan Luna Maya

Kwartetwo - Aksi pencabulan yang dilakukan anak-anak kepada teman sebaya kembali terjadi. Kali ini pelakunya Robby(nama samaran) (14), dan Ronny (nama samaran) (10), yang sama-sama berasal dari Benowo.



Robby, siswa kelas II SMP swasta, dan Ronny, masih duduk di bangku kelas V SD swasta di Benowo, diamankan petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polwiltabes Surabaya kemarin (19/6). Mereka diamankan setelah diduga melakukan perbuatan cabul kepada Bunga (nama samaran) (9), yang masih duduk di kelas III sebuah SD swasta di kawasan Benowo.



Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya AKBP Anom Wibowo mengatakan, perbuatan cabul tersebut bermula sejak Agustus 2009. "Ketika itu Robby mengaku diajak saudaranya ke Malang. Di sana dia kemudian mengakses internet sari sebuah warnet yang tak jauh dari lokasi rumah mereka dan melihat video Porno mirip bintang papan atas yang sedang menjadi topik pembicaraan ," terang Anom.



Sekembalinya ke rumah, Robby kemudian bermain-main bersama teman-temannya. Tak berapa lama kemudian, Robby mengajak Bunga dan Ronny untuk bermain di sebuah rumah kosong di dekat tempat itu. Ronny disuruh menjaga di luar, sedangkan Robby mengajak Bunga ke dalam salah satu kamar di rumah kosong tersebut.



Tanpa banyak bicara, Robby melucuti baju Bunga, kemudian melepas pakaiannya sendiri. Robby lalu "melakukannya" dengan berdiri. Aksi pencabulan itu berlangsung cepat. Ronny sendiri tidak ikut mencabuli saat itu. Perbuatan tersebut tidak hanya dilakukan sekali, tapi berkali-kali. "Menurut pengakuannya, sangat sering, lebih dari lima kali. Cuma, mereka tidak hafal berapa persisnya," ucap mantan Kasatpidum Ditreskrim Polda Jatim tersebut.



Celakanya, Ronny juga "menginginkan" Bunga. Bocah yang juga mengaku beberapa kali mengakses situs porno itu kemudian mengajak Bunga ke poskamling di daerah tersebut yang sepi. Namun, pencabulannya berbeda. Ronny memelorotkan celananya, kemudian meminta Bunga mengoralnya. Semula Bunga menolak. Tapi, Ronny mengancam. "Awas lho yo (awas ya..). Nanti kubilangkan ke mamamu saat kamu di rumah kosong itu," ancam Ronny.



Ketakutan, Bunga pun akhirnya menuruti permintaan jahat bocah tersebut. Perbuatan itu diulangi Ronny hingga dua kali. Serentetan pencabulan yang diterima Bunga dari dua teman sekampung yang lebih besar tersebut membuatnya trauma. Sering kali dia tampak ketakutan dan jarang mau ikut bermain di luar. Orang tuanya pun menanyainya. Setelah didesak, akhirnya Bunga mengaku dicabuli tersangka. Tak terima, orang tua Bunga kemudian melabrak orang tua Robby dan Ronny. Akibatnya, kampung menjadi geger.



Karena tidak ada titik temu mediasi, orang tua Bunga lalu melapor ke Mapolwiltabes Surabaya. Anak buah Iptu Mirmaningsih segera memprosesnya. Selain melakukan penyidikan, polisi menemukan hal lain yang lebih mengejutkan. Dua bocah tersebut dikeluarkan dari sekolahnya bersama adik-adiknya.



Untuk itu, polisi sudah bertindak dan menghubungi pihak sekolah. ''Apa pun alasannya, ini masih anak-anak. Mereka punya hak untuk mendapat pendidikan. Apalagi, kasus ini masih menjadi sangkaan,'' tutur Anom.



Untung, intervensi polisi membuahkan hasil. Kedua pelaku akhirnya kembali bersekolah meski proses hukum mereka masih berlanjut. Anom menambahkan bahwa pihaknya akan meminta penelitian dari Bapas (badan pemasyarakatan). ''Karena ini amanat undang-undang,'' ucapnya.



Anom juga mengatakan, pihaknya akan sebisa mungkin memediasi kasus tersebut. Sebab, pelakunya masih anak-anak dan meski harus khusus, mereka tetap masih bisa dibina. ''Bagi kami, langkah penyelesaian hukum adalah alternatif terakhir bagi kasus anak-anak,'' tambahnya.