Musik dangdut semakin tenggelam, Harus di pertahankan...!!



Kwartetwo.com: Banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh para penyanyi dangdut, membuat masyarakat tidak simpatik dengan pemberitaan yang menghadirkan beragam konflik rumah tangga atau konflik kepentingan pribadi atau usaha, dan adanya pelanggaran hukum yang sedang melingkupi diri sejumlah penyanyi dangdut.

Pada saat ini, banyak penyanyi dangdut Indonesia yang sedang menghadapi sejumlah masalah dan mendapat publikasi luas dari media massa.
"Job-job manggung semakin berkurang dari hari ke hari", ungkap salah satu Pemain Musik dangdut berlabel SOUNDNADA, Bang Pur ketika ditemui di base camp nya di bilangan Ragunan Jakarta Selatan. Sangat ironis memang. 
Masyarakat Indonesia sekarang jauh lebih kritis dibandingkan beberapa tahun yang lalu, dimana masyarakat menganggap, segenap konflik yang mereka hadirkan, hanyalah untuk mencari sensasi dan mendongkrak nama mereka semata. Padahal, para penyanyi dangdut itu sendiri, sedang tidak dalam masa-masa promo lagu baru.



Para pecinta musik dangdut ingin dihibur dengan lagu-lagu dangdut, bukan dengan berbagai pemberitaan yang tidak pantas untuk diungkap ke tengah-tengah masyarakat.



Saat krisis ekonomi dunia berimbas pada kehidupan banyak anggota masyarakat di Indonesia dan semakin menekan keadaan kondisi keuangan anggota masyarakat kita (khususnya masyarakat dengan penghasilan menengah dan rendah), tidak salah kiranya kalau masyarakat membutuhkan hiburan murah-meriah yang bisa menyenangkan hati serta menghibur mereka.



Lambat-laun, animo masyarakat terhadap keberadaan musik dangdut, bisa saja semakin memudar (layaknya musik keroncong), sehingga "seakan-akan" musik dangdut telah menjadi bagian dari langgam sejarah musik yang pernah eksis di Indonesia.




Upaya pencekalan yang tidak diikuti dengan tindakan pembinaan (kalaupun ada, proses pembinaan tidak berjalan) terhadap para penyanyi dangdut (khususnya penyanyi dangdut perempuan), akan membawa dampak semakin tenggelamnya musik dangdut dalam ranah musik tanah air.



Bagaimana mau berkembang kalau tidak ada lagu-lagu baru yang akan dipasarkan dan dipromosikan? Bagaimana mau maju, kalau proses kreatif pencipta serta penyanyi dangdut, mampu meningkatkan jam terbang para penyanyi dangdut tersebut dalam kancah musik dangdut, dimana kondisi tersebut berpengaruh besar pada penghasilan atau pemasukan keuangan mereka.




Pihak penguasa, dalam hal ini pemerintah dan institusi yang "merasa" memiliki kuasa, seharusnya menerapkan prinsip bijaksana serta sadar diri kalau tidak ingin melihat salah satu bagian dari langgam seni musik Indonesia, akhirnya semakin tenggelam di tengah perkembangan jaman.



Fenomena seharusnya tidak perlu ada atau dihembuskan ke tengah-tengah masyarakat, sebab kondisi itu akan berlaku sementara apabila ada upaya untuk membangun serta membina musik dangdut, agar menjadi lebih bermartabat dan semakin diterima di seluruh tingkatan masyarakat, bahkan di seluruh dunia.



Kita masih bisa menyelamatkan keberadaan musik dangdut. (Alan Maulana )