Julia Perez: Maju dan Mundur Karena Tuhan

KWARTETWO.COM: Meski akhirnya memilih mengundurkan diri, Julia Perez tak mau dikatakan pencalonannya saat itu sekedar main-main. Artis yang saat itu mengenakan kerudung merah penuh pernak-pernik itu, mengaku serius dalam pencalonan sebagai bupati atau wakil bupati di tanah kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Saya sungguh-sungguh dan tidak main-main untuk pencalonan ini. Tapi saya sadar untuk jadi pemimpin tidak cukup hanya semangat saja. Saya rasa ini jawabannya dan belum saatnya saya jadi pemimpin," ungkap Julia Perez yang ditemani Habib Abdurrahman Assegaf di Cibubur Junction, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (17/8/2010).

Julia Perez menegaskan, dirinya melihat tanggung jawab berat yang harus dipikul, jika terus maju sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah nantinya. Sehingga langkah mundur, merupakan pilihan terbaik, baik untuk dirinya maupun masyarakat Pacitan.

"Memang setelah saya sholat istikharah, saya pikir banyak sekali pertanggungjawaban saya kepada Tuhan (kalau maju, red). Banyak sekali tanggung jawab yang saya harus hadapi," sambung Julia Perez menegaskan.

Namun setidaknya sebagai anak bangsa, janda tanpa anak ini mengaku telah memberikan suri tauladan kepada kaum muda Indonesia untuk berani berbuat sesuatu yang terbaik untuk negeri ini.

"Kalau kenapa dulu saya begitu gigih dan semangat, itu karena memang saya ingin menyemangati anak-anak muda kalau anak muda juga bisa berbuat sesuatu untuk bangsa Indonesia," ungkapnya yang juga membantah sekedar mencari popularitas.

"Saya maju karena Tuhan dan saya mundur karena Tuhan," pungkasnya.