Milla Jovovich, Ready to Fight Zombies Again

KWARTETWO.COM :

The movie makes money. If it makes more money than the last one, you'd think that people want to see another one, so we'll do another one. There's been a lot of interest online, there's been a lot of letters from fans...

film company.


Mantan supermodel kelahiran Kiev, Ukraina, yang beberapa tahun belakangan ini bertransformasi menjadi sebagai salah satu butt-kicking geek goddess itu, di sini berbicara panjang lebar mengenai kiprah film terbarunya; instalmen keempat dari kisah adaptasi franchise videogame laris Resident Evil, berjudul RESIDENT EVIL: AFTERLIFE.

(Question): Bisakah Anda ceritakan adegan apa yang paling menantang, dalam film terbaru Anda ini?

Milla Jovovich (MJ): Menurut saya, apa yang harus saya lakukan di sini semuanya sangat menantang (tertawa). Ini dikarenakan setiap hari saya harus melakukan tantangan yang berbeda. Kami mengerjakan banyak adegan berbahaya atau adegan berjalan sambil bercakap-cakap di tengah cuaca buruk. You know, all the fight sequences, all the clone, ninja stuff has been a challenge.

(Q): Film ini akan menjadi kali keempat bagi Anda memerankan sosok Alice. Dengan mengesampingkan fakta bahwa sutradara film ini adalah pasangan hidup Anda, apa yang membuat Anda mau memerankan tokoh franchise game laris ini?

(MJ): There's a great script and it's going to be pretty wild. Film sebelumnya sendiri mendapat sambutan yang menggembirakan dari sisi finansial. Jadi, ini tidak seperti saya berkata, "Sayang, mari kita buat kisah lanjutannya lagi". Maksud saya, RE termasuk film mahal. Ini murni bisnis.

Milla Jovovich
It's not like I said, "Hey, honey! Let's do another one right away!' I mean, it's a n expensive film and it's all business and if the third one didn't do well, there wouldn't be another one.
(Q): Benarkah sekuel ketiga Resident Evil ini akan dibesut dalam format 3D?

(MJ): Ya, benar

(Q): Apakah apa yang Anda sebut sangat menantang tadi, dikarenakan kali ini akan berbentuk 3D dan membutuhkan proses syuting yang lebih panjang?

(MJ): Definitely. I mean the Phantom's a nightmare. Namun, sesungguhnya, fakta kecil mengenai teknologi pengambilan gambar ini - saya tidak tahu apakah fakta ini sudah diketahui banyak orang atau tidak, namun kamera ini dibangun oleh NASA untuk mengambil gambar proses peluncuran roket.

(Q): Jilid keempat ini kabarnya akan menampilkan banyak makhluk maupun monster - boleh tahu, mana yang menjadi favorit Anda?

(MJ): Karakter ganjil yang menjadi favorit saya di film ini? Mungkin harus saya katakan adalah the Axe Man atau the Executioner. Kami menyebut karakter itu the Axe Man karena hampir seluruh tim kreator pernah ambil bagian di Silent Hill. (tertawa). The Executioner aslinya seorang petinju dengan tinggi 8 kaki bernama Ray. Dia kemudian menjadi makhluk bersenjatakan kapak besar di tangan yang satu dan palu besar di tangannya yang lain, dengan sebuah kantung menutupi kepalanya serta perut yang buncit, dia terlihat sangat mengerikan dan berbahaya.

Milla Jovovich
(Q): Apakah memiliki franchise tersendiri seperti yang Anda alami sekarang pernah terbersit dalam benak Anda, sebelum Anda memutuskan untuk menjadi pemeran utama instalmen pertama film ini?

(MJ): No. Sejujurnya saya sama sekali tidak pernah mengira akan sejauh ini -karena ini adalah film aksi horor Eropa berbujet kecil yang alasan kenapa saya mau ambil bagian di dalamnya disebabkan adik laki-laki saya adalah penggemar berat gamenya.

(Q): Apakah Anda sendiri termasuk seorang gamer?

(MJ): Tidak. Saya maksud, saya terkadang bisa menjadi seorang gamer, namun saya lebih ke arah The Sims. Sejak saya kecil, saya memiliki waktu yang sangat sempit untuk bermain game, karena banyaknya kegiatan yang harus saya jalani.

(Q): Pernahkah Anda terlibat perbincangan dengan pihak studio, mengenai apakah setelah AFTERLIFE bakal muncul lagi kisah kelanjutannya?

(MJ): Of course, kami selalu membicarakan masa depan RESIDENT EVIL (film-red), karena lingkup kisahnya global. Saya maksud, setiap saya menyelesaikan skrip tiap instalmen franchise ini sebuah pertanyaan selalu berkecamuk di pikiran saya 'what happens next?!'(Cinemags/roc)

Milla Jovovich
It's hard with 3D because the medium itself makes action that much more difficult because you see depth and you see dimension, so a lot of the tricks that you do on normal films just don't work. You actually have to make contact because in 3D you can tell there's space in between.